Sabtu, 06 Juni 2015

MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS PART 2 (MEMBUAT RELATIONAL DATABASE BIMBINGAN BELAJAR)

Perkembangan database saat ini lebih mengarah pada relational database dimana sekumpulan dataset akan ditentukan relasi keterkaitannya dengan tujuan agar mempermudah pencarian informasi yang dibutuhkan. Pada microsoft access, menu seperti hal tersebut dapat dilakukan dengan membangun relationship antar tabel. Sedangkan untuk mempermudah pencarian, dapat dibuat query, dimana hanya informasi yang ditentukan saja dapat muncul dengan batasan yang diberikan dengan memberikan logic pada field dalam query tersebut. Untuk mempelajari hal tersebut, penulis mengangkat studi kasus pada database bimbingan belajar. Adapun tabel-tabel dan field-field yang dibuat dalam database tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tabel data pribadi siswa. Pada tabel ini terdapat field nomor peserta, nama siswa, jurusan, kelas, pola hari, asal SMA, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, pekerjaan orang tua, nomor HP siswa, dan nomor HP orang tua.
2. Tabel data pembayaran bimbingan. Pada tabel ini terdapat field nomor peserta, biaya bimbingan, tanggal pelunasan, dan cara pelunasan.
3. Tabel data peminatan siswa. Pada tabel ini terdapat field nomor peserta, nomor peserta, jurusan yang niminati, dan universitas yang diminati.
4. Tabel data kehadiran siswa.  Pada tabel ini terdapat field nomor peserta dan data kehadiran siswa minggu ke 1-24.
5. Tabel data nilai tryout siswa. Pada tabel ini terdapat field nomor peserta dan daftar nilai tryout dari TO 1-8.
Setelah data dimasukan, untuk membengun relasi antar data set dalam sebuah tabel dapat dilakukan dengan memilih menu database tool => relationship => lalu masukan semua tabel => drag field dari sebuah tabel ke tabel yang lain yang memiliki field yang sama => garis relationship terbentuk. dan untuk mengubah tipe relationship dapat dilakukan dengan mengclick dua kali garis tersebut. Setelah realtionship terbentuk barulah dapat membuat query dengan memilih menu create => query  design => masukan tabel yang akan digunakan => masukan field yang akan ditampilkan => masukan logic jika ingin memberikan batasan pada data yang akan ditampilkan pada field tertentu => pilih run. Maka query yang dibuat dapat memunculkan data yang diinginkan.

MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS PART 1 (MEMBUAT DATABASE PENGHUNI ASRAMA UI)

Database merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Pencarian data dalam database merupakan hal yang lazim dilakukan oleh karyawan diperusahaan. Salah satu software yang digunakan pada umumnya adalah microsoft access. Pada tulisan kali ini penulis ingin mencooba membahas tentang penggunaannya dalam membuat database penghuni asrama UI. Dalam database ini penulis membuat tiga tabel dimana dimasing-masing tabel terdapat beberapa field. Adapun tabel dan field yang dibuat adalah:
1. Tabel data pribadi penghuni asrama. Pada tabel ini terdapat field ID, nama, jenis kelamin, NPM, daerah asal, angkatan, tanggal lahir, berat badan, dan tinggi badan.
2. Tabel data civitas UI. Pada tabel ini terdapat field NPM, fakultas, dan jurusan.
3. Tabel data asrama. Pada tabel ini terdapat field gedung kamar, lantai kamar, nomor kamar, harga kamar.
Adapun pembuatan tabel dapat dilkukan dengan memilih menu create => table. Sedangkan field dapat dibuat dengan membuka tabel yang diinginkan => mengganti view menjadi design view => mengisi data yang diperlukan untuk membuat sebuah field. Setelah membuat field barulah data dapat dimasukan setelah mengubah view menjadi data sheet view kembali.

SEBUAH METODE BARU UNTUK PERHITUNGAN HUBUNGAN FUNGSI KETERGANTUNGAN FUZZY DALAM SISTEM DATA RELASIONAL (A NEW METHOD FOR COMPUTING FUZZY FUNCTIONAL DEPENDENCIES IN RELATIONAL DATABASE SYSTEM)

Dalam tulisan ini, penulis jurnal menyajikan metode baru untuk menghitung dependensi fungsional fuzzy antara atribut dalam kabur sistem database relasional. Metode ini didasarkan pada penggunaan implikasi fuzzy. Sebuah analisis literatur telah menunjukkan bahwa tidak ada algoritma yang akan memungkinkan identifikasi kapal atribut hubungan di skema relasional fuzzy. Fakta ini adalah motif untuk pengembangan metodologi baru dalam analisis dependensi fungsional kabur lebih dari sekadar himpunan atribut. Umumnya, penelitian penulis jurnal telah menunjukkan bagaimana untuk mengekstrak informasi yang cerdas dari database relasional yang fuzzy. Untuk mengidentifikasi hubungan yang mungkin antara atribut database fuzzy, kita harus terlebih dahulu menyiapkan data untuk analisis yaitu preprocessing berdasarkan agregasi, granulasi atau summarization, membuat tabel dengan pasang tupel dan nilai-nilai kesesuaian pada semua atribut relasi. Langkah berikutnya adalah untuk mendapati sub-hubungan di mana kriteria untuk keberadaan dependensi kabur bertemu. Langkah ketiga adalah untuk mengasosiasikan kabur dependensi fungsional dengan sesuai implikasi fuzzy. Pada akhirnya, penulis jurnal telah menafsirkan hasil langkah sebelumnya untuk mendapatkan set final dari ketergantungan fungsional kabur. Tahapan tersebut yang dikatakan oleh penulis jurnal sebagai metode baru dalam perhitungan hubungan fuzzy dalam sistem data relasional.

KEAMANAN INFORMASI

Keamanan informasi perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Oleh karena itu setiap perusahaan pasti selalu memastikan sistem informasi yang dimilikinya aman dan terbebas dari segala ancaman yang ada. Adapun tujuan dicapainya keamanan informasi adalah:
1. Kerahasiaan. Perusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasi dari pengungkapan kepada orang-orang yang tidak sah. sistem informasi eksekutif, sistem informasi sumber daya manusia, dan seperti sistem pemrosesan transaksi sebagai penggajian, piutang, pembelian, dan hutang yang sangat penting dalam hal ini.
2. Ketersediaan. Tujuan infrastruktur informasi perusahaan adalah untuk membuat data dan informasi yang tersedia bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya. Tujuan ini sangat penting untuk sistem informasi yang berorientasi seperti sistem informasi sumber daya manusia dan sistem informasi eksekutif.
3. Integritas. Semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat dari sistem fisik yang mereka wakili.
Adapun keamanan informasi akan dapat dicapai apabila dilakukannya kontrol terhadap informasi yang ada diperusahaan. Ada tiga tipe kontrol yang dilakukan, yakni:
1. Technical control: meliputi hardware dan software,misalkan firewall pada device yang membatasi gangguan dari internet.
2. Formal control: kontrol yang diberikan dari perusahaan atau yang biasa disebut dengan Top-Down ,seperti SOP,kode tertentu ,dan prosedur inti lainnya.
3. Informal control:  control yang diberikan kepada karyawan berupa informasi bahwa mereka juga harus melakukan control pada setiap pekerjaannya.
Dan sebagai tindakan preventif, perusahaan dapat melakukan pemback-upan sistem dengan melakukan tiga jenis pendekatan yaitu:
a. Redundancy yaitu dimana semua hardware, software, dan data dibuat duplikatnya sehingga ketika ada masalah, proses tetap dapat berjalan menggunakan duplikatnya.
b. Diversity yaitu sumber daya informasi tidak seluruhnya diinstal pada lokasi yang sama seperti perusahan besar umumnya mendirikan pusat-pusat komputasi secara terpisah untuk daerah operasi yang berbeda.
c. Mobility yaitu perusahaan dapat memasuki persetujuan resiprokal dengan para pengguna lain yang memiliki peralatan dengan tipe yang sama sehingga setiap perusahaan dapat memberikan backup satu sama lain saat terjadi bencana.
Dengan melakukan hal tersbut maka keamanan informasi sebuah perusahaan dapat memasuki tingkatan yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat meningkatkan integritas dari perusahaan tersebut.

BUSINESS PROCESS MODELING DARI PENGADAAN DAN PENGINSTALASIAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ORACLE BPM

Pada tulisan kali ini penulis ingin berbagi pengalaman penulis dalam menggunakan Oracle BPM dalam memodelkan proses pengadaan hingga penginstalasian mesin produksi. Dengan menggunakan Oracle BPM kita dapat mensimulasikan tahapan dari business process seperti pada aslinya dan kita juga dapat memasukan lama waktu yang diperlukan dalam menjalankan sebuah proses serta jumlah entitas yang akan digunakan. Pada kai ini penulis mencoba mengangkat business process dari pengadaan hingga penginstalasian mesin produksi. Adapun tahapan business processnya adalah:
1. Pengecekan kebutuhan mesin
2. Pembuatan form permintaan mesin
3. Membuat surat permintaan dan penawaran harga
4. Mencari preferensi harga mesin
5. Pemilihan supplier
6. Membuat surat penawaran harga
7. Membuat persetujuan dengan supplier
8. Membuat surat order pembelian
9. Menunggu pengiriman barang
10. Menerima mesin dan pengecekan kesesuaian order
11. Membuat laporan pengadaan mesin
12. Penginstalasian mesin
13. Pengujicobaan mesin
14. Membuat laporan penginstalasian mesin
Setelah melakukan pengerunan model, didapati waktu yang dibutuhkan pada beberapa tahap masih terlalu lama dan tidak sesuai, maka dilakukanlah perbaikan waktu proses. Adapun output dari perbaikan tersebut adalah semakin berkurangnya waktu yang dibutuhkan selama proses.

MENJELAJAHI PELAKSANAAN BUSINESS PROCESS REENGINEERING DI BANK (EXPLORING THE IMPLEMENTATION BUSINESS PROCESS REENGINEERING IN BANKS)

Mengangkat sebuah tema penelitian di Bank Nigeria, jurnal ini mencoba menjelaskan mengenai penerapan BPR (Business Process Reengineering) dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemui di bank tersebut. Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk:
1. Menetukan status dan proses operasional yang direkayasa ulang di Bank Nigeria
2. Menentukan tujuan organisasi dalam mengimplementasikan BPR pada Bank Nigeria
Hasil studi ini menemukan bahwa bank-bank Nigeria yang disurvei telah direkayasa ulang operasional cabang, layanan pelanggan, layanan tellering tunai, kliring cek, transfer dana dalam negeri, pengolahan pinjaman, administrasi kredit dan penilaian dari bank tersebut. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa 24,7% dari bank-bank yang disurvei setuju bahwa peningkatan laba adalah yang paling tujuan pelaksanaan BPR, diikuti oleh 23,3% dari bank-bank yang disurvei yang berpendapat bahwa perbaikan atas kualitas layanan pelanggan adalah tujuan yang paling utama dari adopsi BPR. Selain itu, 20,4%, 11,5% dan 12,9% dari bank survei berpendapat bahwa tujuan organisasi mengadopsi BPR adalah berupa tindakan proaktif, reaktif untuk masa depan/tantangan saat ini, dan tekanan kompetitif yang dihadapi sebagai akibat dari globalisasi. Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan penting bagi manajer dan peneliti untuk memahami lebih lanjut tentang tujuan mengadopsi  BPR dan proses operasional yang direkayasa ulang oleh bank.

Minggu, 08 Maret 2015

KEGUNAAN DAN KEMUDAHAN DALAM PENGADOPSIAN PENGGUNAAN E-COMMERCE ANTAR PENGUSAHA DI SABAH (PERCEIVED USEFULNESS AND PERCEIVED EASE OF USE OF E-COMMERCE ADOPTION AMONG ENTREPRENEURS IN SABAH)

Dikarenakan kelebihan dan keuntungan yang ditawarkan oleh Internet, e-commerce yang diadopsi oleh pengusaha meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian dalam jurnal ingin menguji ada atau tidaknya pengaruh dari variabel bebas dalam penelitian terhadap variabel terikat dari penelitian yang dilakukan di Sabah. Adapun variabel bebas yang digunakan adalah profil demografi (usia, etnis, tingkat pendidikan) dan karakteristik wirausaha (kebutuhan untuk berprestasi, kemampuan dalam mengambil resiko, locus of control). Sedangkan variabel terikat yang dimaksud adalah kegunaan dan kemudahan dari penggunaan e-commerce. Metodologi yang digunakan dalam pengambilan data adalah dengan membagikan kuisioner dan data diolah menggunakan salah satu tool multivariate analysis yaitu multiple regression. Hasil yang diperoleh adalah
1. Profil Demografi secara keseluruhan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegunaan e-commerce maupun kemudahan dalam pengadopsiannya karena keseluruhan dimensinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan
2. Karakteristik Kewirausahaan secara umum hanya mempengaruhi pada presepsi kemudahan dalam menggunakan e-commerce saja tetapi tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap presepsi manfaat akan e-commerce kecuali pada dimensi locus of control